Sabtu, 26 November 2016

Makanan Khas

Haloo.. semua di artikel kali ini aku akan bahas tentang masakan  khas Indonesia. Namun untuk kali ini special aku akan bahas tentang masakan khas pulau Jawa.


Masakan Jawa adalah makanan  khas yang berasal dari pulau Jawa, kecuali Jawa Barat yang mempunyai kekhasan khusus sebagai Masakan Sunda. Masakan Jawa tersedia di Warung Tegal. Masakan Jawa tempe menjadi masakan internasional dan menjadi satu satunya masakan Indonesia yang tidak terpengaruh oleh masakan Tionghoa, masakan India, atau masakan Arab.

1. Jawa Tengah 





Mendoan adalah salah makanan khas Jawa Tengah daerah Banyumas. Banyumas yang terkenal dengan wisata alam Baturaden, terkenal dengan mendoan. Mendoan dibuat dari tempe yang cukup lebar, kemudian dilumuri dengan tepung yang sudah dicampuri bumbu khas, lalu digoreng tidak sampai kering atau mendo. Biasanya mendoan disajikan dengan sambal khas atau cukup dengan cabe rawit (nyigit).

Siapa yang pernah berkunjung ke Brebes? Disepanjang jalan pantura di daerah Brebes, berjajar toko telur asin. Itulah salah satu makanan khas Jawa Tengah di Brebes. Brebes memang sentra penghasil telur bebek terbesar di Jawa Tengah. Selain rasanya yang enak, telur asin juga kaya akan gizi seperti protein dan vitamin. Cocok banget buat kalian yang mau beli oleh-oleh setelah berlibur .

Kalau kamu main ke Pati, jangan lupa cobain nasi gandul. Beda dengan nasi lainnya, nasi gandul ini adalah nasi uduk yang penyajiannya pakai daun pisang.
Beda kan? Tapi nggak cuma itu aja, rasa nasinya itu lho, lebih gurih dari pada nasi yang biasanya. Bahkan ada juga yang menambahkan daun pandan saat memasak nasi gandul ini, biar wanginya makin sedap dan tentu saja menggugah selera makan kita.
Nasi gandul ini paling enak kalau kita makannya langsung di kota Pati. Dengan kuah yang segar ditambah lauk berupa daging sapi yang sudah diolah tentu akan menjadi pelengkap yang makin membuat nasi gandul ini menjadi lebih lezat.

Lain tempat lain pula namanya, kalau tadi nasi gandul, sekarang nasi liwet. Makanan dari nasi ini asalnya dari kota Solo, bedanya sama nasi gandul mungkin penyajiannya sama bahan pekengkapnya. Nasi liwet ini disajikan dengan potongan ayam dan kadang pakai labu siam juga.
Masak nasi liwet ini hampir sama kayak bikin nasi uduk biasanya. Masak beras pakai santan dari kelapa yang sudah tua biar tambah gurih rasanya. Kalau kamu main ke Solo, nggak ada salahnya cobain makanan yang satu ini.

Garang asem merupakan salah satu makanan khas di daerah Jawa Tengah, seperti Semarang, Kudus, Demak, Pekalongan, dan Pati.Makanan yang satu ini merupakan olahan berbahan dasar ayam yang dimasak bersama santan menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya. Rasa dari garang asem ini asam dan juga pedas, pasti sangat menggugah kamu untuk melahapnya. Garang asem biasa dimakan bersama dengan nasi dan juga lauk pendamping lainnya. Kamu bisa memilih lauk seperti tempe goreng, ayam asam manis, dan juga perkedel.

2. Jawa Timur

Bakso Malang merupakan salah satu makanan khas jawa timur yang sangat wajib untuk anda coba, tenang saja makanan khas yang satu ini sudah bisa anda temukan di banyak kota, pasalnya banyak pedagang yang menjual Bakso Malang dengan cita rasa yang khas Malang.

Makanan khas jawa timur yang berikutnya akan kita bahas adalah sebuah makanan khas yang di sajikan dengan bumbu kacang yang lezat. Makanan yang satu ini biasa di sebut dengan Gado-Gado yang memang merupakan makanan khas jawa timur yang sudah teruji kelezatan dalam setiap gigitannya. Makanan bernama Gado-Gado ini merupakan favorit dari orang lokal, akan tetapi juga tidak sedikit warga asing yang suka dengan Gado-Gado ini.Bahkan makanan khas jawa timur yang satu ini di nilai merupakan makanan yang cukup sehat, pasalnya beberapa bahan yang ada dalam Gado-Gado ini adalah berupa tempe, kentang, sayuran yang di rebus, tahu dan ketupat. Rasa enak yang bisa kita dapatkan dari makanan khas jawa timur ini adalah saus kacang yang sangat lezat, jika anda suka pedas anda bisa menambahkan cabai pada saat proses pembuatan dari Gado-Gado ini.

Nasi Tumpang

Makanan khas jawa timur yang selanjutnya adalah sebuah makanan yang dalam bahasa jawa di sebut sego tumpang, akan tetapi jika di terjemahkan dalam bahasa indonesia berarti Nasi Tumpang. Makanan yang satu ini merupakan makanan khas kediri yang tentu saja akan memberikan cita rasa makanan yang sangat lezat dan untuk kuahnya di buat dengan menggunakan sambal tumpang, banyak orang yang bertanya-tanya sebenarnya apa sih sambal tumpang itu? sambal tumpang sendiri adalah sebuah makanan yang di buat dari tempe basi atau dalam bahasa jawanya di buat dari tempe bosok. Untuk proses pembuatan dari Sambal tumpang sendiri yakni dengan cara memasak tempe bosok tersebut yang tentu saja menghasilkan rasa yang lezat. Banyak orang yang penasaran dengan makanan yang bernama Nasi Tumpang ini, apakah anda penasaran ingin mencicipi makanan khas jawa timur ini?

Soto Lamongan

Soto Lamongan sudah sangat terkenal di indonesia. Hal ini di karenakan Soto Lamongan mempunyai cita rasa yang sangat khas ala Kota Lamongan, saat ini di kota lain banyak yang menjual Soto Lamongan ini. Soto Lamongan biasanya pada saat penyajiannya di campurkan dengan koya, yang mana koya adalah sebuah pelengkap dari Soto Lamongan ini yang berupa bubuk gurih yang di buat dari bawang putih dan kerupuk udang. Tentu sudah terbayang bukan rasa dari koya tersebut? Jika penasaran dengan makanan khas jawa timur ini anda tidak perlu datang langsung ke lamongan, saat ini banyak di kota lain yang menyajikan Soto Lamongan ini.


Rawon

Rawon ini biasanya di gunakan sebagai makanan yang di hidangkan di acara pernikahan. Dengan kuah yang berwarna coklat agak sedikit hitam, membuat makanan khas jawa timur ini di kenal banyak orang, warna tersebut di dapat dari kluwek yakni salah satu bahan untuk membuat Rawon. Rawon pasuruan merupakan salah satu rawon yang sangat terkenal berkat rasa Rawon yang sangat khas. Makanan bernama Rawon ini biasanya di sajikan bersama dengan nasi putih, kerupuk dan bawang goreng. Akan tetapi jangan lupa untuk menambahkan sayuran, tauge, gading sapi dan juga potongan telur.



Lontong Balap

Makanan khas jawa timur yang selanjutnya akan kita bahas adalah sebuah makanan yang terkenal dengan nama Lontong Balap. Makanan yang satu ini merupakan makanan yang di buat dari banyak sekali bahan, seperti misalkan saja tauge, lontong, lenthok, tahu goreng, bawang goreng, kecap dan bagi anda yang suka dengan makanan pedas anda bisa menambahkan sambal. Tentu tidak lupa dalam makanan ini terdapat kuah yang sedap. Lontong Balap ini memang sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, akan tetapi hingga era saat ini makanan khas jawa timur yang satu ini masih sangat mendapatkan tempat di hati para penikmat kuliner indonesia, khususnya masyarakat jawa timur. Makanan ini pada masanya dulu biasanya di jajakan dengan cara di pikul dan di bawa keliling, Lontong Balap ini merupakan makanan khas jawa timur paling legendaris.


Tahu Tek

Makanan yang satu ini populer dengan nama Tahu Tek dan merupakan sebuah makanan yang dari namanya saja kita sudah tahu apa bahan utamanya yakni tahu. Tahu yang di masak dengan cara di goreng setengah matang kemudian di campur dengan bahan yang lainnya. Beberapa bahan yang wajib masuk untuk di campurkan dengan tahu setengah matang tadi yakni seperti misalkan saja timun, kentang goreng, lontong dan tauge. Tidak lupa setelah mencampur beberapa bahan Tahu Tek di atas anda wajib untuk mencampurnya dengan bumbu yang terbuat dari petis dengan kacang tanah yang sudah di goreng. Jika anda sedang berkunjung di Jawa Timur, sepertinya salah satu makanan khas jawa timur yang wajib untuk anda coba adalah Tahu Tek ini.


Pecel

Makanan khas jawa timur yang selanjutnya adalah sebuah makanan yang tentu saja merupakan makanan sejuta penggemar , pasalnya saat ini banyak orang yang menjual makanan khas jawa timur yang satu ini. Yakni Pecel adalah salah satu makanan khas jawa timur yang sederhana akan tetapi merupakan makanan yang di idolakan bagi para pencinta kuliner jawa timur. Masing-masing kota yang ada di Jawa timur mempunyai cita rasa khas pecel sendiri-sendiri. Makanan khas blitar yang bernama Pecel ini berbahan sederhana, seperti sayuran atau biasanya di jawa di sebut dengan kulup, di campur dengan peyek kemudian di siram dengan bumbu kacang yang mempunyai cita rasa khas setiap kota yang ada di Jawa Timur. Beberapa kota di Jawa Timur yang mempunyai pecel dengan rasa yang khas adalah pecel khas kediri, pecel khas malang dan pecel khas jember yang tidak kalah rasanya dari yang lainnya.

Rujak Cingur

Makanan khas jawa timur yang tidak kalah enak dari makanan yang lainnya adalah makanan yang populer dengan Rujak Cingur. Makanan yang satu ini merupakan makanan yang di buat dengan bahan utama cingur atau mulut sapi yang sangat enak jika di olah dengan baik. Memang tampak aneh jika makanan ini mempunyai bahan utama dari mulut sapi, akan tetapi saat anda mencoba Rujak Cingur ini pasti anda akan minta nagih. Tentu tidak hanya cingur atau mulut sapi saja yang ada di Rujak Cingur ini, ada beberapa sayuran, tahu dan tempe juga di masukkan dalam bahan Rujak Cingur ini. Untuk bumbu dari Rujak Cingur ini terdiri dari gula merah, petis, kacang tanah yang di goreng, cabe yang di tambah dengan sedikit air dan di lembutkan. Tentu rasa dari makanan khas jawa timur yang satu ini tidak perlu diragukan lagi kelezatannya.


Pecel Lele

Ada lagi sebuah makanan khas jawa timur yang tidak kalah enak dari makanan khas di indonesia yang lainnya. Masakan jawa timur yang satu ini sangat populer dengan nama Pecel Lele. Biasanya menu makanan khas jawa timur yang bernama Pecel Lele ini yang paling terkenal adalah sebuah Pecel Lele yang berasal dari Lamongan. Akan tetapi saat ini banyak tempat wisata kuliner di Jawa Timur yang menyajikan makanan Pecel Lele ini. Pecel Lele merupakan sebuah makanan khas jawa timur yang di buat dengan cara lele yang di goreng hingga menghasilkan rasa yang gurih. Setelah lele matang, kini saatnya mancampur lele tersebut dengan sambal khas untuk Pecel Lele ini. Kemudian kini saatnya menghiasi makanan khas jawa timur ini dengan berbagai jenis lalapan seperti mentimun dan juga daun kemangi.

Sambel Wader

Ada juga makanan khas jawa timur yang merupakan makanan khas mojokerto dan tentu saja makanan ini merupakan makanan khas jawa timur yang sangat enak. Ternyata makanan khas jawa timur yang satu ini banyak peminatnya, buktinya di kawasan mojokerto banyak sekali tempat kuliner yang menjual Sambel Wader ini. Wader sendiri adalah ikan air tawar yang dapat temukan di sungai-sungai di sekitar kita. Tentu Sambel Wader ini sangat enak yakni perpaduan antara ikan wader dengan sambal khas yang sangat enak, tentu saja sambal yang di sajikan dalam Sambel Wader ini di buat dengan rasa yang berbeda dengan jenis sambal yang lainnya. Sambel Wader yang merupakan makanan khas jawa timur ini sangat cocok apabila di makan dengan nasi putih punel yang masih hangat, tentu akan sangat terasa dalam setiap gigitan kenikmatannya.

Rujak Soto

Makanan khas jawa timur yang selanjutnya akan kita bahas adalah sebuah masakan yang berasal dari Kota Banyuwangi, makanan khas jawa timur ini sangat populer dengan nama Rujak Soto. Sebenarnya Rujak Soto ini adalah perpaduan antara rujak dan soto kuning, sehingga tercipta sebua h makanan khas jawa timur yang sangat enak. Ternyata saat ini di kawasan banyuwangi banyak tempat makan yang menyajikan makanan khas jawa timur ini. Rujak Soto ini menjadi salah satu makanan khas jawa timur yang di favoritkan banyak orang, pasalnya sebelum di campur saja soto dan rujaknya saja sudah enak, apalagi jika kedua makanan ini di campur? Pasti akan menghasilkan sebuah makanan khas jawa timur yang enak. Jadi bagi anda yang penasaran dengan makanan khas jawa timur ini silahkan langsung datang ke Provinsi Jawa Timur dan silahkan nikmati kelezatannya.

CAVE

Gua adalah suatu bentukan alam yang umumnya terjadi akibat adanya suatu proses alam yang melubangi batuan. Bisa berbentuk suatu lorong yang panjang, gelap dan berkelok-kelok, tetapi dapat pula sebagai suatu ceruk dalam. Banyak gua-gua terjadi karena penggalian yang disebabkan oleh kekuatan hempasan ombak terhadap dinding batu karang yang terus menerus. Sebagian lagi dari gua-gua itu berada di bawah lapisan permukaan bumi. Gua-gua semacam ini biasanya adalah bekas aliran sungai di bawah tanah yang berhasil mengikis hanyut lapisan batu-batuan yang empuk seperti batu kapur. Yang lainnya lagi terbentuk oleh goncangan gempa gunung berapi yang menggeser lapisan permukaan batu-batuan kulit bumi, atau oleh letusan yang disebabkan lahar panas. contoh nya Gua Selomangleng 

GUA SELOMANGLENG 

Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo = batu, Mangleng = menggantung), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan Gua selomangleng. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.

Sepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian di antaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. 

Melihat ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.

Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikan gua ini kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.

Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas.Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu.

Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua.

Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada di dalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.

Dari cerita yang beredar, Gua Selomangleng dulu pernah digunakan oleh Dewi Kilisuci sebagai tempat pertapaan. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.

 Sampai sejauh ini tidak ada upaya terencana dari instansi terkait untuk membuat situs Selomangleng terpahami secara memadai oleh masyarakat yang berdiam di sekitarnya (untuk kemudian memampukan mereka untuk melakukan pemeliharaan secara signifikan). Perhatian yang ada hanya ala kadarnya saja. Dalam banyak hal yang terjadi malah sebaliknya. Kawasan Selomangleng sekarang ini justru lebih diriuhkan oleh berbagai macam kegiatan yang tidak hanya akan mengurangi respek masyarakat terhadap keberadaan si situs, namun juga mengancam keaslian dan keutuhannya. Keberadaan tempat hiburan (kolam renang, panggung hiburan dan sejenisnya) yang dibangun secara permanen hanya beberapa belas meter dari situs, beberapa patung yang lenyap dan ditambal secara serampangan dengan menggunakan semen merupakan bukti nyata ancaman tersebut. Walaupun tidak jauh dari lokasi tersebut berdiri museum, namun keberadaannya praktis tidak menggetarkan siapapun. 
(perjalanan menuju Gua) 
(depan Gua Selomangleng)

Statue

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.

Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka.

 Arca Dewa Wisnu
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu (disebut juga Sri Wisnu atau Nārāyana) adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam filsafat Hindu Waisnawa, Ia dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan tradisi Hindu umumnya, Dewa Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasi Brahman dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri yang menyaingi atau sederajat dengan Brahman.

Dalam Purana, dan selayaknya penggambaran umum, Dewa Wisnu dilukiskan sebagai dewa yang berkulit hitam-kebiruan atau biru gelap; berlengan empat, masing-masing memegang: gada, lotus, sangkala, dan chakra. Yang paling identik dengan Wisnu adalah senjata cakra dan kulitnya yang berwarna biru gelap. Dalam filsafat Waisnawa, Wisnu disebutkan memiliki wujud yang berbeda-beda atau memiliki aspek-aspek tertentu.

Purana adalah bagian dari kesusastraan Hindu yang memuat mitologi, legenda, dan kisah-kisah zaman dulu. Kata Purana berarti sejarah kuno atau cerita kuno. Ada 18 kitab Purana yang terkenal dengan sebutan “Mahapurana”. Penulisan kitab-kitab Purana diperkirakan dimulai pada tahun 500 SM.
  • Seorang pria yang berlengan empat. Berlengan empat melambangkan segala kekuasaanya dan segala kekuatannya untuk mengisi seluruh alam semesta.
  • Kulitnya berwarna biru gelap, atau seperti warna langit. Warna biru melambangkan kekuatan yang tiada batas, seperti warna biru pada langit abadi atau lautan abadi tanpa batas.
  • Di dadanya terdapat simbol kaki Resi Brigu.
  • Juga terdapat simbol srivatsa di dadanya, simbol Dewi Laksmi, pasangannya.
  • Pada lehernya, terdapat permata Kaustubha dan kalung dari rangkaian bunga
  • Memakai mahkota, melambangkan kuasa seorang pemimpin
  • Memakai sepasang giwang, melambangkan dua hal yang selalu bertentangan dalam penciptaan, seperti: kebijakan dan kebodohan, kesedihan dan kebahagiaan, kenikmatan dan kesakitan.
  • Beristirahat dengan ranjang Ananta Sesa, ular suci.
Wisnu sering dilukiskan memegang empat benda yang selalu melekat dengannya, yakni:

Terompet kulit kerang atau Shankhya, bernama "Panchajanya", dipegang oleh tangan kiri atas, simbol kreativitas. Panchajanya melambangkan lima elemen penyusun alam semesta dalam agama Hindu, yakni: air, tanah, api, udara, dan ether.
Cakram, senjata berputar dengan gerigi tajam, bernama "Sudarshana", dipegang oleh tangan kanan atas, melambangkan pikiran. Sudarshana berarti pandangan yang baik.
Gada yang bernama "Komodaki", dipegang oleh tangan kiri bawah, melambangkan keberadaan individual.
Bunga lotus atau "Padma", simbol kebebasan. Padma melambangkan kekuatan yang memunculkan alam semesta.

Arca Brahma

Menurut ajaran agama Hindu, Brahma adalah Dewa pencipta. Dalam filsafat Adwaita, ia dipandang sebagai salah satu manifestasi dari Brahman (sebutan Tuhan dalam konsep Hinduisme) yang bergelar sebagai Dewa pencipta. Dewa Brahma sering disebut-sebut dalam kitab Upanishad dan Bhagawadgita.

Kata Brahma memiliki arti : yang tumbuh, berkembang, berevolusi, yang bertambah besar , yang meluap dari dirinya. Dalam beberapa sumber, Nama Dewa Brahma diidentikan dengan nama Agni (api).

Dewa Brahma digambarkan sebagai sosok dewa dengan empat muka yang menghadap ke empat penjuru arah mata angin (Caturmukha Brahma) yang melambangkan kekuasaan terhadap Catur Weda, Catur Yuga (empat siklus waktu), Catur Warna (empat pembagian masyarakat berdasarkan keterampilan). Dia dilukiskan sebagai seorang pria tua dengan janggut putih yang memiliki makna leluhur dari seluruh jagat raya, memiliki empat tangan yang memegang alat-alat seperti:

  • Aksamala/tasbih : simbol tiada awal dan tiada akhir.
  • Sruk (sendok besar), dan Surva(sendok biasa) simbol dari upacara yadnya.
  • Kamandalu/kendi simbol dari keabadian.
  • Pustaka yang merupakan simbol dari Ilmu Pengetahuan.
  • Dia berwahana Hamsa (Angsa) putih yang merupakan simbolisasi dari kebijaksanaan, dan kemampuan memilah baik dan buruk. Terkadang dia juga digambarkan sedang duduk dalam keadaan meditasi di atas bunga Padma (lotus) Merah yang merupakan lambang Kesucian lahir bathin.

Dewa Brahma disandingkan dengan Dewi Saraswati sebagai dewi Ilmu Pengetahuan. Hal ini merupakan sebuah makna tersirat bahwa suatu penciptaan atau suatu karya tanpa landasan ilmu pengetahuan adalah sia-sia.


( Arca Dewa Wisnu) 
(Arca Dewa Brahma ) 

Kamis, 24 November 2016

Indonesian Traditional Musical Instruments

Indonesia kaya akan budaya. Berbagai macam budaya telah banyak tercipta dengan khas daerah masing-masing. Salah satunya adalah jenis alat musik daerah atau tradisional yang tersebar di segenap daerah tiap tiap provinsi, contohnya alat music tradisional.  Alat musik tradisional adalah alat musik yang dikembangkan oleh masyarakat sekitar dan turun temurun ke generasi berikutnya dan alat musik tradisional dapat memiliki ciri khas bagi daerah tersebut.
  • Gamelan


Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok saat ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan. Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, degung (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan madenda (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa. Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam. Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini. Namun saat ini gamelan masih digunakan pada acara-acara resmi seperti pernikahan, syukuran, dan lain-lain. tetapi pada saat ini, gamelan hanya digunakan mayoritas masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah.
  • Gendang


Kendang, kendhang, atau biasa disebut juga dengan gendang merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara di pukul. Biasa dimainkan dengan tangan atau dengan alat pemukul gendang. Hampir semua daerah di Indonesia memiliki gendang dengan ciri khas masing-masing.
Kendang juga merupakan salah satu instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatur irama.

jenis-jenis kendang :
  • Kendang yang kecil disebut ketipung
  • Kendang sedang disebut kendang ciblon/kebar.
  • Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa disebut kendang kalih.Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi.Kendang kebanyakan dimainkan oleh para pemain gamelan profesional, yang sudah lama menyelami budaya Jawa. Kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga bila dimainkan oleh satu orang dengan orang lain maka akan berbeda nuansanya.

  • Angklung


Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
  • Bonang


Bonang Barung adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, Bonang terbagi menjadi dua yaitu Bonang barung dan Bonang penerus.
Bonang barung berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari instrumen-instrumen pemuka dalam Ansambel. Khususnya dalam teknik tabuhan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya.Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing (menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing. Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, bonang barung tidak berfungsi sebagai lagu penuntun; ia membentuk pola-pola lagu jalin-menjalin dengan bonang panerus, dan pada aksen aksen penting bonang boleh membuat sekaran (lagu-lagu hiasan), biasanya di akhiran kalimat lagu.

Rabu, 23 November 2016

Indonesia Traditional Weapons

Senjata tradisional merupakan produk budaya yang lekat hubungannya dengan masyarakat. Selain digunakan untuk berlindung dari serangan musuh, senjata tradisional juga digunakan dalam kegiatan berladang dan berburu. Lebih dari fungsinya , senjata tradisional kini menjadi identitas suatu bangsa yang turut memperkaya kebudayaan bangsa.

Mungkin anak muda zaman sekarang sudah langka yang tertarik dengan kebudaya negara tercinta Indonesia ini. Karena kebanyakan dari mereka terlalu sibuk dengan urusan seperti pacaran, ke salon, shoping, nonton atau yang lainnya.

"Mari kita sadarkan generasi penerus bangsa ini"

Berikut adalah senjata tradisional dari beberapa daerah di Indonesia

PEDANG JENAWI


merupakan senjata tradisional yang dimiki oleh Riau. Senjata pada zaman dahulu digunakan sebagai alat untuk melindungi diri dari ancaman lingkungannya, misalnya saja untuk melawan binatang buas atau untuk kelengkapan berperang melawan suku lain.
Namun, sekarang ini senjata tradisional lebih digunakan sebagai kelengkapan pakaian adat. Biasanya, pedang ini digunakan oleh panglima perang. Panjang pedang ini bisa mencapai satu meter dan di ujung pegangannya ada tonjolan kecil.
PARANG 


Senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya adalah sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk pertanian.
Di Kalimantan parang juga disebut sebagai ambang.
Parang juga merupakan senjata khas orang Melayu di kampung-kampung pada zaman dahulu. Sedangkan masyarakat Melayu di Jawa dan Sumatra menjadikan parang sebagai salah satu senjata pertempuran.


KUJANG 


Kujang adalah sebuah senjata unik dari daerah Jawa Barat. Kujang mulai dibuat sekitar abad ke-8 atau ke-9, terbuat dari besi, baja dan bahan pamor, panjangnya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya sekitar 300 gram.
Kujang merupakan perkakas yang merefleksikan ketajaman dan daya kritis dalam kehidupan juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk melindungi hak dan kebenaran. Menjadi ciri khas, baik sebagai senjata, alat pertanian, perlambang, hiasan, ataupun cindera mata.
Menurut Sanghyang siksakanda ng karesian pupuh XVII, kujang adalah senjata kaum petani dan memiliki akar pada budaya pertanian masyarakat Sunda.
  

KERIS 


Keris adalah senjata tikam golongan belati (berujung runcing dan tajam pada kedua sisinya) dengan banyak fungsi budaya yang dikenal di kawasan Nusantara bagian barat dan tengah. Bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris di bagian pangkal yang melebar, seringkali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Jenis senjata tikam yang memiliki kemiripan dengan keris adalah badik. Senjata tikam lain asli Nusantara adalah kerambit.
Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel/peperangan,sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian. Pada penggunaan masa kini, keris lebih merupakan benda aksesori (ageman) dalam berbusana, memiliki sejumlah simbol budaya, atau menjadi benda koleksi yang dinilai dari segi estetikanya.
Keris Indonesia telah terdaftar di UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia Non-Bendawi Manusia sejak 2005
CLURIT 

Sabit, arit, atau celurit adalah alat pertanian berupa pisau melengkung menyerupai bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian, sedangkan celurit pada senjata tajam. Orang yang pekerjaan sehari-harinya menggunakan sabit sebagai alat utama adalah Tukang ngarit.

KERIS ( BALI ) 


Di Pulau Dewata, keris pun dilestarikan sebagai pusaka sakral dan bagian dari tradisi.

Secara historis, keris Bali merupakan cerminan dari kekuatan ekspansi kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, khususnya Kerajaan Majapahit. Pada era modern, fungsi keris pun beralih dari senjata menjadi pengayom. Itulah sebabnya, masyarakat adat di Bali tidak pernah lupa menyematkan keris dalam setiap kegiatan. Pande-pande penempa keris pun terus dilestarikan hingga sekarang.

Empu-empu keris di Bali tersebar di beberapa daerah, seperti Kusamba Klungkung hingga Denpasar. Sebenarnya, di setiap kabupaten ada dan dilestarikan, karena keris adalah bagian dari kebudayaan dan adat istiadat masyarakat Bali. Sejarah perkerisan di Bali sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di daerah lain di Nusantara. Di provinsi beribukota Denpasar itu, seni menempa keris telah berkembang sejak 1343, yaitu ketika Bali ditundukkan oleh Kerajaan Majapahit. 

Karena penaklukkan oleh Majapahit itu, di Bali banyak raja-raja yang datang dari Jawa. Mereka turut serta membawa empu-empunya ke Bali. Dari situlah lantas para penempa dan empu-empu yang sudah ada di Bali bergabung dengan empu-empu yang datang dari Majapahit. Sejak saat itu, berkembanglah tradisi empu keris di Bali sampai saat ini. Jadi, sebenarnya keris Bali banyak dipengaruhi oleh gaya Majapahit.
  



3 UPACARA ADAT unik INDONESIA

Indonesia memang banyak sekali upacara-upacara adat yang dilakukan di berbagai suku di Indonesia, dengan tradisi – tradisi yang unik . dengan adanya upacara adat ini semakin menambah aneka ragam kebudayaan di Indonesia. Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Apalagi yang namanya upacara adat pernikahan, masing-masing suku di memiliki cara yang berbeda dalam melaksanakan berbagai upacara adat. Pelaksanaan upacara tradisional suatu masyarakat umumnya sangat menarik, karena memiliki keunikan,kesakralan,dan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.seperti halnya di pulau Jawa ( because, I come from Java, I will explain in detail about the ceremonies in Java, but I will also describe the ceremony in other areas.)
Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya.
Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda.

Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini.
( salah satu contoh upacara kenduren ) 

  • Kenduren wetonan (wedalan)

adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. 

( Tedhak Siti atau Tedhak Siten : upacara yang dilakukan untuk anak umur 7 bulan, Tedhak berarti turun atau menginjak tanah, upacara ini pertanda untuk anak yang siap menjalani hidup melalui tuntunan atau nasihat orang tua)

Nah..... itu tadi salah satu contoh tentang upacara adat di Jawa, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang upacara adat yang ada di daerah lain.

  • Dugderan (Jawa Tengah)



Upacara ini digelar untuk menandai datangnya bulan puasa Ramadhan. Tapi, karena hanya diadakan oleh masyarakat Semarang, maka upacara Dugderan ini pun jadi semacam upacara tradisional. Kata “dugderan” sendiri berasal dari perpaduan bunyi bedug dengan meriam bambu( dug-der-dug-der)  yang memang identik dengan bulan puasa. Upacara ini dilaksanakan tepat sehari sebelum puasa pertama dilaksanakan, mulai dari pagi hingga sore hari menjelang senja. Dalam upacara tradisional Indonesia ini, masyarakat menggelar “warak ngendok”, atau mengarak binatang jadi-jadian yang bertubuh kambing, berkepala naga dan berkulit sisik emas. Binatang rekaan ini dibuat dari kertas warna-warni. Selain itu, juga digelar pasar rakyat, atraksi drumband, pawai pakaian adat tradisional nusantara, hingga penampilan berbagai kesenian khas Kota Semarang, yang digelar selama sepekan sebelumnya.
 
( Warak Ngendok) 
  • Ngaben (Bali)


Kegiatan ini merupakan upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu di Bali. Untuk melaksanakan upacara Ngaben ini, keluarga dari jenazah tersebut akan membuat “bade dan lembu” untuk tempat jenazah yang akan dibawa. Tempat tersbeut dibuat dari kayu dengan model yang sangat megah, dibantu oleh masyarakat sekitarnya. Kemudian, jenazah pun di arak, dan terakhir dibakar bersamaan dengan tempat tersebut, dalam sebuah ritual khusyuk.

unikkk.... kan ( menurut aku sihh) 
jadi, mari kita lestarikan semua kebudayaan yang ada di Indonesia, karena merupakan harta negara.
  "Maturnuwun (Terimakasih)" 

Selasa, 22 November 2016

Rumah adat ACEH

Indonesia mempunyai banyak kekayaan , seperti alam dan kebudayaannya. Indonesia terdapat banyak suku bangsa yang mendiami sepanjang wilayah kepulauan negara ini, ini merupakan harta yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia.
Rumah adat merupakan, salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku atau masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beraga dan mempunyai arti yang sangat penting dalam perpektif sejarah , warisan dan kemajuan masyarakat kedepannya.
Nanggroe Aceh Darussalam , sebuah provinsi di Indonesia, terletak di ujung utara pulau Sumatera, dengan ibu kota Banda Aceh. Aceh merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya.
Aceh mempunyai aneka seni budaya yang khas seperti tari-tarian, dan budaya lainnya seperti:
  • ·         Meuseukee Eungkot (sebuah tradisi di wilayah Aceh Barat)
  • ·         Peusijuek (atau Tepung tawar dalam tradisi Melayu)

Rumah Tradisional
Rumah tradisonal suku Aceh dinamakan Rumoh Aceh. Rumah adat ini bertipe rumah panggung dengan 3 bagian utama dan 1 bagian tambahan. Tiga bagian utama dari rumah Aceh yaitu seuramoë keuë (serambi depan), seuramoë teungoh (serambi tengah) dan seuramoë likôt (serambi belakang). Sedangkan 1 bagian tambahannya yaitu rumoh dapu (rumah dapur).

 
(rumoh Aceh) 

BAHASA DAERAH

Indonesia negara dengan bermacam-macam kebudayaan , bahasa, upacara adat dan lain-lain nya. Bahasa yang digunakan di negara Indonesia adalah  bahasa Indonesia. Namun karena Indonesia mempunyai banyak suku, jadi ada bermacam-macam bahasa di Indonesia , seperti bahasa jawa, bahasa sunda , bahasa Madura, bahasa batak, bahasa aceh.
Namun karena aku sendiri berasal dari Jawa, jadi aku akan menjelaskan tentang bahasa Jawa.
BAHASA JAWA adalah bahasa yang digunakan penduduk bersuku Jawa, di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, bahasa jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal di beberapa daerah lain seperti Banten ( terutama Serang, Cilegon,dan Tangerang) serta Jawa Barat( terutama daerah pantai utara yang meliputi Karawang,Subang,Indramayu, dan Cirebon). Bahasa jawa, terbagi menjadi 2 yaitu bahasa jawa halus dan bahasa jawa kasar, bahasa jawa halus biasanya digunakan di daerah sekitar ibu kota Jawa Tengah contohnya: Solo,Semarang, dan Yogyakarta. Untuk bahasa jawa Kasar kebanyakan digunakan di daerah sekitar pantai utara dan pantai selatan, namun untuk  wilayah Jawa Timur bahasa jawanya kebanyakan sama dengan bahasa jawa yang ada di daerah Jawa Tengah. Tapi , daerah barat Jawa Timur cara bicara masyarakatnya sedikit lebih lantang atau tegas, bahasa ini ada di daerah Madura.
Tata Bahasa
Tingkat pitutur dalam bahasa Jawa dibagi menjadi tiga yaitu tingkat pitutur ngoko, tingkat pitutur madya dan tingkat pitutur karma. Atau secara umum dibagi menjadi dua saja yaitu tingkat pitutur ngoko dan tingkat pitutur karma.
Tembung atau dalam bahasa Indonesia “KATA”. Tembung dapat dirangkai menjadi kalimat:
·         Montor = sepeda motor
·         Maca     = membaca
·         Turu       = tidur
·         Aku        = aku
·         Kowe     = kamu
Semua tentu sudah pada tahu kan  yang namanya tembung (kata) dalam bahasa Jawa, mungkin agak bingung untuk membedakan antara tembung dan wanda, ukara dan aksara.
·         Aksara = huruf.
·         Wanda = suku kata.
·         Tembung = Kata.
·         Ukara = Kalimat.

Nah… sudah mengerti kan tentang bahasa jawa dari pengertian di atas. sooo.... mari kita lestarikan bahasa kita....



Sabtu, 19 November 2016

Pakaian Adat Tradisional Indonesia

   Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang beraneka ragam kebudayaan itu yaitu kebudayaan etnik dan kebudayaan, kebudayaan Indonesia ada sejak sumpah pemuda atau sejak Indonesia merdeka. sehingga kebudayaan yang ada sangat perlu dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi muda saat ini, agar kekayaan kebudayaan yang dimiliki Indonesia selalu terlihat dan dipandang oleh negara lain bahwa betapa banyaknya kesenian budaya yang telah dilestarikan dan dibudayakan oleh bangsa kita, dan jangan sampai kebudayaan yang kita miliki di rebut atau diakui sebagai kebudayaan bangsa lain.
   Salah satu contohnya adalah pakaian adat tradisional Indonesia, diantaranya adalah batik, kebaya, dan lain-lain, bangsa yang maju adalah bangsa yang bangga dan menghargai akna kebudayaan nya sendiri, dari kebudayaan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan dan intelektual masyarakat bangsa tersebut. Indonesia yang memiliki beragam kebudayaan dari 33 provinsi, beragam agama,beragam suku yang dapat menarik perhatian dunia adalah batik Indonesia, kesenian batik adalah kesenian menggambar motif diatas kain untuk pakaian keluarga raja pada zaman dahulu, batik adalah warisan asli kebudayaan Indonesia yang harus terus dijaga dan dilestarikan karena batik mempunyai nilai kearifan yang mengakar, dari sisi ornamentasi keselarasan, proses pembuatannya, hingga cara mengapresiasikannya, keunikan motif, serta corak yang dihasilkan dari batik-batik di berbagai daerah merupakan kekuatan bagi kekayaan seni budaya Indonesia dan belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan rancangan motif yang unik pada batik seperti yang dimiliki bangsa Indonesia.
   Di Indonesia maupun di dunia batik telah memiliki tempat dihati masyarakat.  Jawa Tengah adalah daerah yang terkenal akan kerajinan produk batiknya. Hal ini disebabkan oleh sejarah batik tersebut, yang merupakan budaya yang lahir dari keajaiban-keajaiban kuno di Jawa dan berkembang pesat di daerah tersebut hingga sekarang. Seiring perkembangan waktu batik menjadi tradisi turun-temurun. Jadi desain batik juga sangat  beragam begitu juga dengan model batik dan kini batik pun telah beranjak dipakai oleh orang dari berbagai lapisan masyarakat.
   Dalam beberapa catatan, perkembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram. Pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta. Jadi kesenian batik di Indonesia ini telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Yang lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Kemudian, batik yang sebelumnya hanya pakaian biasa keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Adapun bahan-bahan pewarna yang dipakai, yaitu terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang di buat sendiri diantaranya dari indigo, tarum, nila, soga, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur. Oleh karena itu, begitu indahnya kebudayaan seperti batik yang dimiliki Indonesia dengan cara pembuatan yang sangat sederhana dan menarik dengan buatan tangan sendiri.
   Jadi , kita sebagai generasi penerus bangsa ini, mari kita melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia ini , walaupun kita berbeda suku dan budaya ataupun kita berbeda agama kita tetap Bhineka Tunggal Ika, jangan sampai kebudayaan Indonesia diakui dan miliki oleh negara lain karena generasi penerus kebudayaan kita sudah tidak peduli dengan kebudayaan nya.

(Pakaian adat Solo Puteri) 
(Kutu Baru) 



Rabu, 02 November 2016

KEDIRI BUMI PANJI

Cerita panji berlatar belakang sejarah kerajaan di Jawa Timur ( Panjalu dan Jenggala). Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji merupakan 2 tokoh sentral dalam kisah cerita Panji ( Ande-Ande Lumut), dibalik cerita pengembaraan, peperangan dalam perjalanan kisah cinta Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji terkandung nilai – nilai kearifan local yang luhur yaitu ketuhanan, keselarasan manusia dengan alam, dan nilai kesatriaan ( keadian dan kebenaran). Keteladanan dalam kepemimpinan yang mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan diri sendiri.
Pada cerita Ande – Ande Lumut , Panji Asmarabangun dapat digambarkan sebagai seorang suami yang penyayang dan setia kepada istrinya, berbagai usaha dilakukannya agar dapat menemukan kembali istrinya, meskipun harus menyamar dan tinggal di desa bersama seorang janda tua. Demikian pula pada tokoh Kleting Kuning ( Dewi Sekartaji) dapat digambarkan bahwa dia seorang wanita yang sabar , setia, dan tidak tergoda oleh pria lain, berkat kesabaran dan kesetiannya Dewi Sekartaji dapat bertemu kembali dengan suaminya dan mereka pun hidup bahagia.
Cerita Panji merupakan kisah periode Jawa klasik pada zaman Kerajaan Kadiri.Pemeran tokoh sentralnya Panji Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun dengan Dewi Asmarabangun atau Galuh Candrakirana.Berbagai cerita dengan versi yang berbeda telah menyebar di daerah Bali, Kalimantan dan Sumatera.Sejumlah negara tetangga yang memiliki cerita Panji seperti Myanmar, Thailand, Malaysia, Kamboja dan Philipina. Nono, salah satu seniman dan pegiat sastra di Kediri menyebutkan, selain ada persamaan juga ada perbedaan cerita Panji yang berkembang di Indonesia dengan yang ada di Thailand.
Untuk semakin menarik para wisatawan luar maupun dalam negeri, dan untuk menambah wawasan masyarakat tentang tokoh Panji, Kediri mengangkat kembali kisah Panji dengan menciptakan “Tari Panji Gumelar” tari ini menceritakan tentang perwujudan Panji yang menarik, terampil,lembut,kreatif dan cerdas, selain tari “ Panji Gumelar Sasanti” ada juga tari “ Umbul-Umbul Panji Gumilang “ yang menceritakan prajurit panji  yang sedang gegladen atau berlatih perang dan mengandung filsafat ajaran untuk menanamkan semangat menatap masa depan yang cerah serta mewarisi semangat para leluhur pengukir sejarah Kediri. Kandungan nilai – nilai yang ada pada cerita Panji patut diteladani anak-anak muda zaman sekarang yang tengah terpengaruh oleh budaya – budaya barat , dan melupakan budayanya sendiri.


“ mari kita jaga dan lestarikan budaya kita “
(siapa lagi kalau bukan kita ) 




"TARI PANJI GUMELAR SASANTI" 


" TARI UMBUL - UMBUL PANJI GUMILANG  "