Cerita
panji berlatar belakang sejarah kerajaan di Jawa Timur ( Panjalu dan Jenggala).
Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji merupakan 2 tokoh sentral dalam kisah
cerita Panji ( Ande-Ande Lumut), dibalik cerita pengembaraan, peperangan dalam
perjalanan kisah cinta Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji terkandung nilai –
nilai kearifan local yang luhur yaitu ketuhanan, keselarasan manusia dengan
alam, dan nilai kesatriaan ( keadian dan kebenaran). Keteladanan dalam
kepemimpinan yang mementingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan diri
sendiri.
Pada
cerita Ande – Ande Lumut , Panji Asmarabangun dapat digambarkan sebagai seorang
suami yang penyayang dan setia kepada istrinya, berbagai usaha dilakukannya
agar dapat menemukan kembali istrinya, meskipun harus menyamar dan tinggal di
desa bersama seorang janda tua. Demikian pula pada tokoh Kleting Kuning ( Dewi
Sekartaji) dapat digambarkan bahwa dia seorang wanita yang sabar , setia, dan
tidak tergoda oleh pria lain, berkat kesabaran dan kesetiannya Dewi Sekartaji
dapat bertemu kembali dengan suaminya dan mereka pun hidup bahagia.
Cerita
Panji merupakan kisah periode Jawa klasik pada zaman Kerajaan Kadiri.Pemeran
tokoh sentralnya Panji Inu Kertapati atau Panji Asmarabangun dengan Dewi Asmarabangun
atau Galuh Candrakirana.Berbagai cerita dengan versi yang berbeda telah menyebar
di daerah Bali, Kalimantan dan Sumatera.Sejumlah negara tetangga yang memiliki
cerita Panji seperti Myanmar, Thailand, Malaysia, Kamboja dan Philipina. Nono,
salah satu seniman dan pegiat sastra di Kediri menyebutkan, selain ada
persamaan juga ada perbedaan cerita Panji yang berkembang di Indonesia dengan
yang ada di Thailand.
Untuk
semakin menarik para wisatawan luar maupun dalam negeri, dan untuk menambah
wawasan masyarakat tentang tokoh Panji, Kediri mengangkat kembali kisah Panji
dengan menciptakan “Tari Panji Gumelar” tari ini menceritakan tentang
perwujudan Panji yang menarik, terampil,lembut,kreatif dan cerdas, selain tari
“ Panji Gumelar Sasanti” ada juga tari “ Umbul-Umbul Panji Gumilang “ yang
menceritakan prajurit panji yang sedang
gegladen atau berlatih perang dan mengandung filsafat ajaran untuk menanamkan
semangat menatap masa depan yang cerah serta mewarisi semangat para leluhur
pengukir sejarah Kediri. Kandungan nilai – nilai yang ada pada cerita Panji
patut diteladani anak-anak muda zaman sekarang yang tengah terpengaruh oleh
budaya – budaya barat , dan melupakan budayanya sendiri.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar