Indonesia memang banyak sekali upacara-upacara adat yang
dilakukan di berbagai suku di Indonesia, dengan tradisi – tradisi yang unik .
dengan adanya upacara adat ini semakin menambah aneka ragam kebudayaan di
Indonesia. Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama
oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun
kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan
nenek moyang mereka. Apalagi yang namanya upacara adat pernikahan,
masing-masing suku di memiliki cara yang berbeda dalam melaksanakan berbagai
upacara adat. Pelaksanaan upacara tradisional suatu masyarakat umumnya sangat
menarik, karena memiliki keunikan,kesakralan,dan nilai-nilai moral yang
terkandung di dalamnya.seperti halnya di pulau Jawa ( because, I come from Java, I will explain in detail about the ceremonies in Java, but I will also describe the ceremony in other areas.)
Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya.
( salah satu contoh upacara kenduren )
adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama.
( Tedhak Siti atau Tedhak Siten : upacara yang dilakukan untuk anak umur 7 bulan, Tedhak berarti turun atau menginjak tanah, upacara ini pertanda untuk anak yang siap menjalani hidup melalui tuntunan atau nasihat orang tua)
Nah..... itu tadi salah satu contoh tentang upacara adat di Jawa, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang upacara adat yang ada di daerah lain.
Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya.
Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong
cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang
ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut
informasinya untuk Anda.
Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau
selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa
bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya
Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan
besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa
Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam
upacara ini.
- Kenduren wetonan (wedalan)
adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama.
( Tedhak Siti atau Tedhak Siten : upacara yang dilakukan untuk anak umur 7 bulan, Tedhak berarti turun atau menginjak tanah, upacara ini pertanda untuk anak yang siap menjalani hidup melalui tuntunan atau nasihat orang tua)
Nah..... itu tadi salah satu contoh tentang upacara adat di Jawa, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang upacara adat yang ada di daerah lain.
- Dugderan (Jawa Tengah)
Upacara ini digelar untuk menandai datangnya bulan puasa
Ramadhan. Tapi, karena hanya diadakan oleh masyarakat Semarang, maka upacara
Dugderan ini pun jadi semacam upacara tradisional. Kata “dugderan” sendiri
berasal dari perpaduan bunyi bedug dengan meriam bambu( dug-der-dug-der) yang memang identik
dengan bulan puasa. Upacara ini dilaksanakan tepat sehari sebelum puasa pertama
dilaksanakan, mulai dari pagi hingga sore hari menjelang senja. Dalam upacara
tradisional Indonesia ini, masyarakat menggelar “warak ngendok”, atau mengarak
binatang jadi-jadian yang bertubuh kambing, berkepala naga dan berkulit sisik
emas. Binatang rekaan ini dibuat dari kertas warna-warni. Selain itu, juga
digelar pasar rakyat, atraksi drumband, pawai pakaian adat tradisional
nusantara, hingga penampilan berbagai kesenian khas Kota Semarang, yang
digelar selama sepekan sebelumnya.
( Warak Ngendok)
- Ngaben (Bali)
Kegiatan ini merupakan upacara pembakaran atau kremasi
jenazah umat Hindu di Bali. Untuk melaksanakan upacara Ngaben ini, keluarga
dari jenazah tersebut akan membuat “bade dan lembu” untuk tempat jenazah yang
akan dibawa. Tempat tersbeut dibuat dari kayu dengan model yang sangat megah,
dibantu oleh masyarakat sekitarnya. Kemudian, jenazah pun di arak, dan terakhir
dibakar bersamaan dengan tempat tersebut, dalam sebuah ritual khusyuk.
unikkk.... kan ( menurut aku sihh)
jadi, mari kita lestarikan semua kebudayaan yang ada di Indonesia, karena merupakan harta negara.
"Maturnuwun (Terimakasih)"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar